Kamis, 23 Maret 2017

BUNDA



Dari bentangan waktu yg telah terlewati
Kasih itu selalu menghiasi desah nafas mu
Terurai begitu indahnya bagi kami anak anak mu
Terhembus perlahan, melebur dalam darah dan jiwa kami 
Menyatu bersama doa doa yg teruntai, dari nafas nafas mu yg kian tersengal

Bunda, kini kami bukanlah lagi, bayi mungil mu
Lantunan kidung doa dan bincang mu telah menempa jiwa kami
Hingga kami menjadi anak anak mu yg tegar, penuh dengan kasih
Hingga kami telah menjelma menjadi sosok yg kau bangga kan
Namun kami tiada pernah tandus akan kasih sayang mu
Yang selalu mengalir laksana mata air yg tiada pernah mengering

Bunda, kini kau tengah terbaring dalam sakit mu
Betapa hati kami teriris, menatap mu dulu yg tegar penuh semangat
Kini terbaring dalam ketidakberdayaan raga mu
Meski masih kami lihat sinar mata mu yg begitu sejuk namun penuh bara semangat
Membuat kami kian terharu dan bangga menjadi anak anak mu
Tiada yg mampu kami berikan, selain doa bagi kesembuhan mu
Doa yg paling tulus dari hati sanubari kamì
Yang teruntai dari air mata jiwa jiwa kami yg paling suci

Bunda, meski dalam letih sakit mu, namun kau masih mengajarkan pada kami, tentang makna kehidupan
Tentang ketegaran
Tentang ketabahan
Tentang harapan hidup
Tentang cinta nan tulus
Dan jua tentang kepasrahan pada sang khalik 

Semoga lekas sembuh, bunda
Kami anak anak mu khan selama nya menggenggam cinta kasih ini
Hingga nanti, hingga saat kami berpulang pada NYA
Dan tiada akan pernah terkikis, walau setitik pun



=MERPATI=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar