Senin, 27 Maret 2017

TAK AKAN KUBERPALING LAGI PADAMU

Jiwaku tertatih menyusuri hamparan terjal bukit sunyi
Mencari celah sandaran gelak tawa ruang hampa bathin
Seperti nyanyian alam yg mengalun dalam desah lirih
Pelita hati mulai meredup dalam kepenatan tiada ujung
Tiada melintas harap dispanjang titian jalan yg terlihat
Tiada tergenggam sisa impian walau hanya setitik

Kucoba bentangkan tatap mataku, agar tak rebah mata kaki nurani
Terantuk runcingnya ujung ujung tajam bebatuan cadas
Jiwa kecilku tak henti bersenandung dalam lirih,
agar tiada terpejam mata hati ku dalam lelap
Terus dan terus melangkah, menyisiri hamparan kelam kegelapan
Hingga tiba masa ku, menemukan nyala pelita yg sangat kudambakan

Biarlah berlari rembulan yg sempat menjadi puja
Biarkan jua sang gumintang meredup tiada cahaya, berlari ke balik pekat
Takkan kupalingkan raut wajahku, menatap kemilau
Takan ku lambaikan tanganku, memanggil sinaran yg bersembunyi
Kuhanya akan berjalan, dan terus berjalan menyusuri sisa jalan ku
Tanpa berbalik arah, merengkuh kelukaan lagi




= MERPATI =

Tidak ada komentar:

Posting Komentar