Rabu, 22 Maret 2017

RINDU SEUSAI GERIMIS SENJA



Mematung diri di senja senyap, usai gerimis jatuh menabur jagat
Semburat jingga pelangi melukis, menghampar buih
Mendera kalbu dalam kepak kepak rindu tak berarah

Melayah sang kembara, mengelus langit
Julang rindu kian terkembang, mematut kalbu
Memeluk sebait nurani dalam demam gigil kehampaan
Dan aku kian rebah, berkalang hening

Angin pulang menyejuk buana
Menepuk temaram senja, menghempas emas
Namun rindu tiada tersentuh elus belaian nya
Diam tak bergeming, merajam hati dalam kesunyian
Jiwa hanya terpasung dalam beku, menatap petang dalam kegamangan

Adalah bayang teduh diri mu yg tiada terurai
Mengalir dalam pikir, meracau sendu dalam ruah bathin
Menatap angan yg smakin berlari dari pijarnya
Mengurai mimpi demi mimpi, hingga lelah merampas smuanya
Dan akhirnya kembali bermuara disela jalinan sepi

Dalam rupa purwa maha sempurna, rindu pilu memasung kalbu
Meracik seberkas kelam, memantul dalam gerak laku jiwa
Seraup harap ku, agar tiba wujud penawar per4 rindu
Agar tiada hampa memagut nurani, lewati alunan sang malam
Dan membenamkan jiwa ke ceruk terdalam jurang kegalauan 



=MERPATI=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar