Kamis, 30 Juli 2015

JELAGA karya : Bagus Burham

hamba dari segala kesesalan: aku. inilah yang kumaksudkan:

bilamana petang bersembunyi di lidah malam, burung-burung

kembali memutari senjakala, kita sudah mesti bingkas

dan meninggalkan masing-masing dari diri, menuju ke luas

ke tapal batas. angkasa yang pura-pura tak melihat kita

merangkak dengan gegas mendaki udara memenuhkan diri

 

sebelum memecah jutaan butir kerinduan pada angin

pada bentuk yang tak berbentuk. Aku aminkan hidup

dari pembakaran cinta akyu dengan sulut panas api

kesederhanaan mengulangkan arti cinta yang sejati

bertemu dengan debu dan memadukan diri dalam-dalam

kita sudah sangat tenang-tentram tak ada lagi kemasygulan

 

panjatkan doa hablur ini. pada musim yang selalu bergerak

dan kebisuan berteriak mengetahui panjang usia hanya menit

setelah urusan-urusan yang tak terbataskan waktu singkat

hanyalah terus memanjat memenuhi udara dan tersapu lembut

 

jika kematian datang tanpa perlu menyiksa, aku bersyukur

malaikat-malaikat penuh seperti pasir. hisap aku dengan cepat

dan layarkan ke dunia bawah menumpang charon.

tempat, yang barangkali aku bisa teduh mengikuti

cahaya kunang-kunang 




=BAGUS BURHAM=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar