Senin, 27 Juli 2015

BERLIN, 1993 karya : Goenawan Mohamad

Berlin berteriak

dalam bengis sirene

Kau tersentak:

“Jangan tinggalkan aku di Friedrichstrasse”

 

Kucium pelupukmu, kelopak yang gelap

di kaca etalase:

Kenapa luka itu tak pernah nampak

seusai berita dan parade?

 

Pohon-pohon linden sebelum Mei

seperti rangka, seperti berdiri,

nyeri, di kamp tahun ‘42

pagi hari.

 

Kulihat rautmu yang turki,

rambutmu yahudi

Berlinmu yang lain,

setelah aku pergi

 

Aku pun bertanya, bisakah kita berlindung

pada senja yang tak memihak,

pada malam sejenak,

dan metamorfose?

 

Berlin hanya berteriak

hanya berteriak

dalam serak

dan bengis sirine.

 



1994-1996

=GOENAWAN MOHAMAD=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar