Rabu, 29 Juli 2015

JAMUAN PESISIR karya : Ahmad Faisal Imron

- Facot Roskata

 

di perjamuan orang-orang pesisir

mencintai angin adalah segalanya

 

hanya bagiku, kaulah si pelaut itu;

seorang anak yang ingin menjadi laut

 

tapi di tepi laut, air hanya mengerak

di dekat perapian, kau semakin menghitam

seperti jarum jam dan malam

seperti milik bunyinya yang berjatuhan

 

tik, tik, tik, tik, tik ….

 

dan malam, seperti di dusunmu ini

aku telah dapatkan kegelapan paling panjang

pohon-pohon menipis seperti ribuan silet

mengiris jejak bulan dan pikiranku

 

tapi, ini semangkuk manisan gori, katamu

 

udang bakar

seluruh rasa yakinmu

nyaris lebih linier

dari rumput dalam eter

disajikan di musim

yang segera beralih

 

dan pikiranku

kembali bagai semburan lava

berapa derajatkah suhu yang akan digapai

 

di ini laut, bagi seutuh tubuhku?

ya, di atas permadani biru yang mempesona ini

juga gadis-gadis pesisir dengan kaki mengkilat

serta elok tubuh dan rambut hitam memanjang

kulihat ia dan laut sama halnya sepasang pengantin

mampu menelanjangi seluruh keyakinanku

menancapkan beribu-rabu jarum di pundakku

 

langit pun kembali seperti masa-masa yang telah kulalui

walau ini hari begitu bergolak dalam hati

 

ada sebuah cincin merah siam yang selalu kupakai

yang kudapatkan saat kepedihan menjadi diriku

ini yang kemudian akan memetakan seluruh laut

sebelum langit berganti, sebelum aku menyadari

 

kapan aku harus meninggalkanmu, di sini

 

laut juga kebiruannya yang terhampar itu

barangkali hanya sedikit dari amsal

hari-hari yang kelak datang, kelak meradang

hari-hari yang tak mungkin seramah para penziarah

 

tapi lupakanlah

sebab bumi dan sungai-sungainya

yang mengalir di atas sajadah tahajud malammu

pohon-pohon serta beribu-ribu burung

yang hinggap dan merancang sarang di dalamnya

adalah untaian doa lain yang tak terhingga

meski sebenarnya, ia masih tak bernama

 

tapi sedingin apapun, laut, selalu bagai api



 

2002

=AHMAD FAISAL IMRON=

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar