Kamis, 30 Juli 2015

EKSTASE MALIOBORO larya : Bambang J. Prasetya

Di sudut kotamu yang sendu

tempat ruh nenek moyang menjaga pertempuran

melahirkan bocah telanjang

dekil dan bau kemenyan

matanya silau nyanyian masa depan

 

Bulan selimut dingin

bertengger di atas jemuran

payung keemasan raja-raja

bocah tumbuh dalam dekapannya

diteteki ketika menangis

lewat alunan sungai yang diaduk-aduk polusi

disuapi ketika lapar

dari puing-puing sampah

 

Di bawah jembatan ia lahir

besar di jalanan Malioboro

ketika peluit kereta api menjerit

dan derit angkot, bercampur bau tlethong

saat toko-toko berubah jadi plaza

pedagang kaki lima tak lagi bersahaja

 

Bising kotamu

mengeraskan lengking aleman sinden jalanan

Binar kotamu

mengencangkan senar pemetik sinden jalanan

 

Senja tak berbentuk

bocah terpaku bermain kartu

lepaskan penat sehari kerja

meski siang jadi tukang sapu

membersihkan labirin pasar beringharjo

yang sepi bau susur aroma dubang

juga sengat ampek keringat petani desa

 

Bocah pinangan zaman yang terbuang

asing di tengah deru merci

dan kelap-kelip sorot lampu mercuri

keluguannya balik menipu

karena semua sudah membisu



 

1993

=BAMBANG  J. PRASETYA=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar