Selasa, 25 Agustus 2015

LUKAMATA karya : Hasan Aspahani

AKU akan jadi tua

tebu terunduk,

 

seseruas batang memanjang,

 

sebelum datang seorang penebang,

dengan parang tak berlidah,

tak kenal manis atau hambar sepah.

 

Pada mata luka di ruas usia

ada kusimpan

sesisa nanah dan bau segenggam tanah

seperti rekening di bank syariah,

umur akan selesai kucicil,

setoran tak berbunga.

 

            Siapa itu menyelumur

 

bagai lepas daun tebu,

mengering tanpa mengerang

 

jatuh tanpa teraduh-aduh

 

lalu batal niat-gatal

si tepung-pupur jamur?

 

*

 

YA, aku akan jadi tua

duduk, tunduk,

mengenang pokok tebu

seruas dulu kutanam

jadi serumpun kini memagar lingkar sumur.

 

Lalu lepas sesarang lebah,

kudengar dengung ramai bagai seregu barongsai,

mencuri nektar dari malai.

 

Manis. Madu. Menangis. Merdu.

            Manis. Madu. Menangis. Merdu.

                        Manis. Madu. Menangis. Merdu.

 

Lagu tabah ratu lebahkah sampai pada dengarku?

 

*

 

AKU akan jadi tua

dan menggali sendiri lubang panjang membujur,

yang bukan sumur.

 

Ketika itu lidahku akar tebu

mampu sudah mengecap manis dari sesisa air

yang mengalir

        dari tipis pelipis

                dari alur alis

                      dari damai dahi

                             dan tepi pipi.

 

Dari luka mata. Mataku sendiri

 




=HASAN ASPAHANI=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar