Selasa, 25 Agustus 2015

JANGAN MINUM KOPI karya : Gol A.Gong

Setiap pagi di meja makan

Bapak bertengkar dengan Emak

soal secangkir kopi

boleh kuminum atau tidak

itu disebabkan masih balita

 

“Kita berdosa pada petani kopi. Kita

bukan tengkulak,” Bapak menyeduh teh.

“Lagi pula ngopi bukan tradisi.”

 

Terlalu jauh Bapak memikirkan

kopi berarti kemelaratan

Emak berbeda cara pandang

warung tetangga dimakmurkan

 

“Kakekmu dikirim Belanda. Membuka

kebun kopi di seribu bukit,” Bapak masih

menyeduh teh. “HIngga kini tak ada pusaranya.”

 

Ternyata Bapak punya alasan

panjang kali lebar kebun kopi

sampailah pada panen biji kopi

selain Kakek tak ditemukan

petani pun tak merasakan

 

Kubuktikan kebenaran

ratusan bulan kuseduh kopi plastikan

hingga kopi luwak harum kotoran

terasa apa yang Bapak resahkan

kenapa ku tak boleh minum kopi

karena di cangkir ada air mata kopi

 

“Pernahkan kaurasakan

secangkir kopi di lidah terasa asin?”

Bapak tak boleh lagi meminum teh.

 

Kini tak ada lagi ribut di meja makan

karena Bapak telah berpulang

Emak kini kesepian

aku minum cappuccino sendirian



 

Serang, 20 Maret 2008

=GOL A.GONG=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar