Selasa, 25 Agustus 2015

ANAK KOPI karya : Gol A.Gong

Aku singgah di  Pangkal Pinang

bau timah kedai kopi berebut tempat

di jalan ternama jantung kota tua

merebut tradisi kacang segelas susu

 

Kudengar seorang perantauberkeluh,

“Kasihan benar anak-anakku

untuk pintar harus ke ladang kopi

memilih biji terbaik pedih tak sekolah

memamah rumput plastik memakan telivisi 

lupa jalan pergi meninggalkan kami.”

 

Kupesan dua gelas kopi tung tau

menghibur si perantau agar segera pulang

kampung halaman menua dalam cangkir

diaduk mengabur dalam pusaran waktu

 

Masih kudengar si perantau meratap,

“Kasihan benar anak-anakku

untuk mencintai harus menjemur kopi

memilih hari baik bergantung warna langit

menumbuk mimpi menyeduh cita-cita

lupa jalan pulang kepada kami.”

 

Kutinggalkan kedai kopi tung tau

menyeberang menuju kopi tiam

aku berharap ada arabika di sana

walaupun tak ada kebun kopi di sini  



         

 Jalan Singapur, Pangkal Pinang, 22 April 2013

=GOL A.GONG=

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar