Minggu, 30 Agustus 2015

JENDELA YANG KITA BACA karya : Ali Syamsudin Arsy

susunan papan berkeping luruh itu semakin lusuh

di hamparan pasir
engkau dan teman-teman lainnya menenggelamkan

kapal di tengah
lautan semakin bergelombang semakin gemuruh;

pasir bergelora
sudah kita rangkai sejumlah kata, dalam catatan sejarah usang
atas nama peristiwa yang semakin bergejolak, jendela

patah penyangga
jendela berlubang-lubang, tembus cahaya pagi siang sore

juga malam

 

ada banyak riak atas gelombang, ada banyak memang
ada yang tak pernah tuntas kita renungkan,

ada banyak memang

 

maaf, bila hanya sekedar mewakilkan kalian
di satu wilayah yang tak seharusnya kalian tempati
karena ucap dan laku tak ubahnya luka berkepanjangan

 

jendela yang kita baca, seperti kobaran api di sekam-sekam



 

/asa, banjarbaru, desember 2013

=ALI SYAMSUDIN ARSY=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar