Senin, 26 Oktober 2015

RISALAH INI karya : Isbedy Stiawan Z. S.

serampung sore, matahari keperekan,

kau pun datang. ragu-ragu…

lancip dagu

setajam garpu

menujah senja!

Lagi ada yang luka

sore ini saat matahari

keperakan. dan kau

datang berwajah malu-malu

tapi, diam-diam

mengalungkan belati

ke lambung hari

apakah ini petaka? tak cuma bencana

yang datang berkali-kali: selepas pagi

atau serampung sore, saat

matahari berwarna perak

dan aku dengan maut tak lagi berjarak

seperti buih dengan air,

“ah tidak, sebagaimana ombak

dan pantai….”

minggu pagi,

gereja belum kembali sepi

atau kau belum melipat sajadah

sehabis duha

ada kudengar serapah

dari ceruk lautan

tiba-tiba datang

: geram?

selepas pagi ini




=ISBEDY STIAWAN Z. S.=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar