Senin, 19 Oktober 2015

PULAU RIUH karya : Isbedy Stiawan Z. S.

apa yang memisahkan tawa dan airmata?

aku datang sebab waktu selalu membuka gerbang.
sebagai peziarah maka aku masuk dan keluar dalam waktu yang kau sediakan bagiku
karena rumahku seperti ada dalam dirimu.
aku pun berbenah juga mengacak tiap ruang
tawamu melengking, ruang hatimu tak lagi lengang:
“jika di jalan terasa sepi dan rumah memberi sunyi, di mana lagi kau dapati riuh?”
aku menggoda, dan tiba-tiba airmatamu jadi lautan
lalu membiarkan perahu-perahu berlayar di sana mencari pulau
yang kau tunjuk paling riuh.



lampung oktober 2008
=ISBEDY STIAWAN Z. S.=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar