Rabu, 21 Oktober 2015

PISAU DAN SEPASANG BIBIR karya : Isbedy Stiawan Z. S.

malam kian mencair
di tiang-tiang listrik dan telepon
kabut luruh, bintang merapuh

kita cari bandar
sekadar sandar
kelasi yang lama di lautan
tahu kapan rindu daratan

demikian, ini malam
kita adalah kelasi
yang rindu peraduan
di tanah harapan

malam yang mencair
kabut yang jadi air
dan sepasang bibir
(ah tidak, tapi seiris apel
lalu kita memakannya:
mengingatkan pada buah
yang dulu pernah juga
menggiurkan sepasang lain)
tergeletak di meja
dan sebilah pisau
dengan mata tajam
memancar dendam

“pilih mana dulu:
apel atau pisau?”

aku ingin bibirmu,
kata kau sambil
memainkan pisau
dekat, sangat dekat
di bibirku…

pisau atau apel,
kau pilih mana?



Pku, Tjp, Lpg, November-Desember 2005
=ISBEDY STIAWAN Z. S.=


Tidak ada komentar:

Posting Komentar