Selasa, 29 September 2015

PENYU DI KOTA BANAL karya : Isbedy Stiawan Z. S.

aku benarbenar jadi penyu. hanya sebab sebagai tamu yang tak paham
bahasa ibu, aku tertipu. leherku terluka. bibirku bergetar kelu. aku hanya
bisa mencaciserapah. sebagai penyu di jalan asing tanpa pernah tahu
bahasa ibu, getar tanganku tak kuat melambai. langkahku berbatu:
apa kiranya Kota ini telah membuatku malu? melambai dan capai;
menjilati setiap debu. ah, sesungguhnya aku baru saja merutuk. leherku
luka, lidahku beku. setelah dibohongimu. sebab aku tak pernah belajar
bahasa ibu, yang selalu mengantarku kembali pahami jalan pulang

“ini cuma salah menafsir bahasa ibu. kau menyebut bulan,
semetara ia mendengar kata siang,” kataku sambil mendedah setiap
sukukata dan menghimpun jumlah kamus. kalau tikus tak akan mungkin
akan jadi harimau belang. di jalan ini tak ada binatang lain kecuali penyu,
katamu, seperti pelancong yang bertandang ke suatu kota baru, tapi tak mampu pahami bahsa ibu maka ia tertipu; lesap ke kelimunan berwajah malu, hati merahlebam sebab menyimpan marah dan sesal

di kota banal…



palembang, 6 juli 2008
=ISBEDY STIAWAN Z. S.=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar