Selasa, 29 September 2015

MATAHARI TERGELINCIR karya : Isbedy Stiawan Z. S.

sebentar kita tertawa dan sekejap yang lain bertikai. tiap kali kucing
dan anjing bertemu, cuma kuku-kukunya bicara. lalu kaukah yang
membiarkan waktu jauh pergi? di tikungan jalan ini kau berjanji,
tapi di sini pula kau ingkari: sebagai pejalan yang lupa
pada rambu ataupun marka, tiang
listrik, papan reklame, juga baliho
berapa wajah sudah kebelah? punggungtanganmu memar, tubuhku
lebam -- ah tidak, wajahku hilang?

Sebentar kita bertikai lalu kembali tertawa. kau menari
aku tergelincir: ilir ilir… selalu usia mengalir seperti ranting
yang tumbuh di bebukit, mati di lereng

“aku menunggumu di depan kuburku; saat matahari
tergelincir.”



2008
=ISBEDY STIAWAN Z. S.=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar