Senin, 28 September 2015

ANAK ANAK DALAM BAYANG karya : Isbedy Stiawan Z. S

seorang anakanak riang kala kembali melihat foto di album

suaranya melompat-lompat, ia tunjuk gambar itu: "lihat, berapa

tahun silam kalian abadikan ini? di sebuah gerbong kereta

paling mahal. untuk perjalanan ke mana?"

aku dan kau hanya tersenyum. mengingat masa lalu saat

gambar bersama sebelum pluit bunyi dan kereta mengerang

untuk meninggalkan pengantar yang menyimpan kenangan

di gambar itu aku merapat padamu. kau makin mendekat

lalu tanganmu yang lain menjepret dengan handpohone mahal pula

"perlu ada kenangan sebelum hilang sama sekali," kataku

"aku justru ingin mengabadikan dengan ini," jawabmu

tapi adakah keabadian yang berselancar di bawah matahari

apakah jarum waktu yang terus berputar akan berhenti

sebagai abadi? waktu akan berganti. peristiwa akan kita buat

dan kenangan bisa hilang

"aku ingin bersaama kenangan-kenangan," kau meyakinkan

lalu kukecup bibirmu yang dipenuhi taman itu. aku sedang

mencari manis bunga di sana -- mana pula sungai surga

yang mengalir sejuk? --

"karena di taman itu tak ada apel, kuberikan bibirku

untuk kau iris. jika kau rindu mencecapnya..." katamu lagi

tapi urung kucecap sepotong bibirmu, sebab anak-anak itu

menghentak lamunan kita: "kalian kini sudah menjadi tua,

sebagai kakek dan nenek, tapi betapa mesra di dalam

foto itu? berapa tahun silam gambar ini ini diambil."

aku menatapmu dalam. kau masuk ke dalam mataku

"kita tak pernah kembali ke masa lampau. di ini waktu

kita masih saling mencinta..." ujarku,

kau mengangguk dan tersenyum

pada anak-anak yang sesungguhnya hanya bayang...

 




=ISBEDY STIAWAN Z. S.=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar