Selasa, 29 September 2015

MENETAS PUISI karya : Isbedy Stiawan Z. S.

tak ada puisi malam ini, ia membusuk oleh gelinjang dan tarian
liarmu. sebaiknya kutinggalkan kamar yang membuatku tak lagi
bisa bergetar saat menafsir setiap desah waktu dan dingin kota
ini. trotoar makin membeku. jalan-jalan membatu.
sudah kucoba buka jendela kamar. angin menelingsut masuk. ada
yang tiba-tiba hendak mengusik, tapi segera kutampik: “maaf aku
sedang mengeram kata-kata, kuingin secepatnya menetas sebagai
puisi
jadi anak-anak berlari menjauhi sarang,
masuk tanah lapang. buru bayang-bayang atau ikut kau menari
di ruang-ruang akuarium. melupakan kata yang tak pernah mau
menetas jadi puisi

kunikmati tubuhmu saja yang meliuk dan parasmu segigil kabut. tapi
usah ganggu. malam akan pulang seperti kemarin, ke tubuh waktu,
ke penabuh batu. “adakah kau dengar erang ketika aku menetas?”
- pulang lalu bakar sarang! –




bandung, juli 2008
=ISBEDY STIAWAN Z. S.=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar