Senin, 28 September 2015

KUN karya : Isbedy Stiawan Z. S.

maka kau hitung lagi hari-hari pertemuan agar tak meleset

tentang cuaca -- persisnya musim -- untuk kawin di kala

hujan dan bumimu subur. "aku gagal menyimpan benihmu

seperti tanah tak menyuburkan tanaman," katamu

sebelum kau lelap bersama mimpi-mimpi mengasuh,

menyusui, atau meninabobo bayimu tiap waktu

kiranya bukan ladang tak setia pada tanaman, tapi

rahim subur akan selalu menyimpan benih agar tunas

yang ditanam. bukan sebab kau tak ingin mengandung,

musim yang salah menghitung kapan tungkul mesti

ditanam dan suburkan

maka usah sesali datang cuaca di tiap akhir bulan

tapi berdoa supaya musim tanam kembali menemuimu

dan kau turun ke ladang untuk menanam benih lagi

-- benih dari pejantan --

bila musim hujan lempar selimut lalu tuju

ladang yang masih subur. hamparkan benih atau

pokok kayu, dan jampilah:

"wahai penungggu bumi yang setia merindu

datanglah dan bawakan ruh baru. tiupkan

ke rahimku yang berladang cadas.

jadilah!

:maka jadilah janin, jadi bayi, jadi manusia

pengawal surga

kun!

kawinlah...




=ISBEDY STIAWAN Z. S.=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar