Sabtu, 28 November 2015

FAJAR DI GALENA karya : Nirwan Dewanto

Malam menarik kafan untuk mayatnya sendiri

setelah betaparenta ia berupaya menerangi sebatang jarum dalam mimpimu.

Berapa lama sudah kau terbangun?

Seraya mencari sisa putih mori ke arah rumpun kana,

kau berkata kepada sebutir batu gamping di jalan setapak itu,

 “Mereka mencintaimu, sebab kau tak menderita insomnia.”

Dengarlah, namaku matahari,

Akuperawat kuburan di tepi Mississippi,

maka aku tak akan terkelabui oleh kata-katamu.

 




=NIRWAN DEWANTO=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar