Minggu, 28 Juni 2015

SEORANG TUKANG RAMBUTAN PADA ISTRINYA karya : Taufik Ismail

"Tadi siang ada yang mati,

Dan yang mengatar banyak sekali

Ya. Mahasiswa-mahasiswa itu. Anak-anak sekolah

Yang dulu berteriak: dua ratus, dua ratus!

Sampai bensin juga turun harganya

Sampai kita bisa naik bis pasar yang murah pula

Mereka kehausan dalam panas bukan main

Terbakar mukanya diatas truk terbuka

Saya lemparkan sepuluh ikat rambutan kita, bu

Biarlah sepuluh ikat juga

memang sudah rejeki mereka

Mereka berteriak kegirangan dan berebutan

Seperti anak-anak kecil

Dan memyoraki saja. Betul bu, menyoraki saja

‘Hidup tukang rambutan! Hidup tukang rambutan!’

Dan ada yang turun dari truk, bu

Mengejar dan menyalami saja

‘Hidup rakyat!’ teriaknya

Saya dipanggul dan diarak-arak sebentar

‘Hidup pak rambutan!’ sorak mereka

‘Terima kasih pak, terima kasih!

Bapak setuju kami, bukan?’

Saya mengangguk-angguk. Tak bisa bicara

‘Doakan perjuangan kami, pak!’

Mereka naik truk kembali

Masih meneriakkan terima-kasihnya

‘Hidup pak rambutan! Hidup rakyat!’

Saya tersedu, bu. Belum pernah seumur hidup

Orang berterimakasih begitu jujurnya

Pada orang kecil seperti kita”.

 

 

 

1966

=TAUFIK ISMAIL=

1 komentar: