Sabtu, 27 Juni 2015

“CINTA TAK SAMPAI, TERLUNTA-LUNTA, MENUNGGU” karya : Yunus Emre

Wahai diriku,

Jalan yang ditempuh para  ‘arifbillah

Lebih sulit terlihat bahkan dari yang paling samar

Yang menghalangi jalannya Raja Sulaiman, adalah seekor semut

 

Siang malam air mata sang pecinta

Mengalir tanpa henti

Memerah darah

Merindu Sang Terkasih

 

“Kekasih yang cintanya tak kesampaian,

Terlunta-lunta kesana-kemari,

Menunggu cintanya berbalas,” kata mereka kepadaku, dulu

 

Mereka benar

Memang begitulah yang pernah terjadi padaku

Kucoba untuk memahami keempat kitab,

Hingga hadir sebuah balasan Cinta,

Dan semua itu ternyata Cuma sebuah suku kata

 

Wahai engkau yang mengaku pecinta-Nya,

meski belum pernah kau lakukan satupun yang diharamkan-Nya,

ketahuilah:satu-satunya saat ketika kau tak berdosa

adalah ketika engkau sedang berada dalam genggaman kedua tangan-Nya

 

Dua orang saling bicara.

”Andai saja aku bisa bertemu dengan Yunus itu,” kata yang satu

“Aku pernah bertemu dengannya.” Kata yang lain

“Ia Cuma seorang tua yang cintanya tak kesampaian.”

 

 

 

=Yunus Emre= (1238 – 1320)

Terjemahan Interpretatif Bahasa Indnesia oleh Herry Mardian

 

Teks bahasa Inggris : The Lover is outcast and idle

Tidak ada komentar:

Posting Komentar