Selasa, 29 Desember 2015

YANG TERSISA HANYA RAUT HAMPA karya : Merpati

 

 

Dedaunan menuliskan sepi dinadiku

Meneteskan embun yang menjelma menjadi puisi

Sedang cinta telah mengembara entah kemana

Meninggalkan lukisan wajah yang tak pernah selesai

 

Syair ratusan tahun menjelma menjadi badik

Menikamkan ujung runcingnya hingga ke denyut waktu

Rindu berubah menjadi tuba yang menyesakan jantung

Meluluhkan hasrat lenyap ke rimba tiada

 

Seribu nafas kasihmu meliuk disela sepi

Namun tiada membawa kembali getar keujung kalbu

Angin telah menyerahkan semua debaran pada jenuh

Hanya menyisakan sebaris raut hampa di dasar sungai beku

 

 

 

=MERPATI=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar