Minggu, 27 Mei 2018

TAK HENTI KUCORETKAN DENDAM

Di dinding laut terluka
Gelombang mencoretkan dendam
Mengasah ribuan tikai aksara
Mengayuh pedang kebencian di kisi bahtera
Di atas bayangan pekat kedukaan
Kurobek semua kanvas keindahan rasa
Hingga yang tersisa hanya serpihan debu

Mungkin langit tak berharap badai
Namun keakuan tak hendak berjabat purwa
Di rona angkara, kukunyah darah
Memercik tak bergeming pada nestapa
Meski pasir pantai menjeritkan keluh
Mengerang pada angin luka meradang
Namun masih kuhunjamkan jua
Belati kepedihan yang terlahir dari dendam

Di laut angin masih menjulangkan duka
Mendesir pada sepi yang semakin renta
Namun jemariku tak peduli
Tak henti meronta, menggoreskan aksara saga
Disekujur kisah yang telah menjelma buih

=MERPATI=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar